BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa
nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai, hingga alat-alat
kandungan kembali seperti prahamil.Waktu yang dibutuhkan adalah 6-8
minggu.Selama proses inisistim tubuh ibu akan mengalami berbagai proses
penyesuaian untuk menjadi normal kembali.Beberapa gangguan dapat
muncul,tergantung dari jenis persalinann dan factor perorangan lainnya.
Gangguan
yag sering muncul pada masa nifas adalah proses laktasi yang umumnya dialami
oleh ibu baru ( Ibu yang mempunyai anak untuk pertama kalinnya) dengan berbagai
factor penyebab kadang terdapat gangguan seperti bendungan ASI.Disinilah tugas
seorang bidan untuk membantu ibu mengatasi masalah ini.
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Ibu nifas
menjalani masa nifasnnya dengan baik tanpa ada gangguan baik pada dirinya
maupun bayinya. Dan mahasiswa mengerti asuhan kebidanan ibu nifas.
1.2.2
Tujuan Khusus
Dengan
disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa mampu:
a) Mengumpulkan
dan menganalisa data
b) Mengidentifikasi
diagnose dan masalah
c) Mengidentifikasidiagnosa
dan masalah potensial
d) Mengidentifikasi
kebutuhan segera
e) Merencanakan
asuhan kebidanan
f) Melaksanakan
rencana asuhan kebidanan yang telah direncanakan
g) Mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Definisi Bendungan ASI
Pembendungan
ASI menurut Pritchar(1999) adalah pembendungan air susu karena pemyempitan
duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak ikosongkan dengan sempurna
atu karena kelainan pada putting susu (Buku obsterti Wiliam).
Bendungan
air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran
vena dan limfe, sehingga menyebabkan bendungan asi dan rasa nyeri,sisertai
kenaikan suhu badan.
Keluhan
ibu menurut Prawiriharjo, adalah payudara bengkak,keras,panas dan nyeri.
Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatn payudara untuk
mencegah terjadinya kelainan.Bila terjadi juga, maka berikan terapi somtomatis
untuk sakitnya( Analgetica), Kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan
dulu atau pompa sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol atau
lynoral tablet 3 X sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI.
Kepenuhan
fisiologis menurut Rustam,1998 adalah sejak hari ketiga samapi hari keenam
selama persalinan,ketika ASI secara normal dihasilkan,payudara menjadi sangat
penuh.Hal ini bersifat fisiologis dan dengan pengisapan yang efektif dan
pengeluaran ASI oleh bayi,rasa penuh tersebut pulih dengan cepat.Namun dapat
berkembang menjadi bendungan.Pada bendungan,payudara terisi sangat penuh dengan
ASI dan cairan jaringan.Aliran vena limfatik tersumbat,aliran susu menjadi
terhambat dan tekanan pada saluran asi dengan alveoli meningkat.Payudara mnjadi
bengkak,merah,dan mengkilat.
Jadi dapat diambil kesimpulan perbedaan kepenuhan fisiologis
maupun bendungan ASI pada payudara adalah:
a) Payudara
yang penuh terasa panas,berat,dank eras.Tidak terlihat mengkilap.ASI biasanya
mengalir dengan lancar dengan kadang-kadang menetes keluar secara spontan.
b) Payudara
yang terbendung membesar,membengkak dan sangat nyeri.Payudara terlihat
mengkilap dan putting susu teregang menjadi rata.ASI tidak mengalir dengan
mudah dan bayi sulit menghisap ASI sampai bengkak berkurang.
1.2
Faktor Penyebab Bendungan ASI
Beberapa factor yang dapat
menyebabkan bendungan ASI,yaitu : Pengosongan mamae yang tidak sempurna ( Dalam
masa laktasi,terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu yng produksi ASI-nya
berlebihan.Apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusui,&payudara tidak
dikosongkan,maka masih terdapat sisa ASI di dalam payudara.Sisa ASI tersebut
jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI).
Faktor
hisapan bayi yang tidak aktif ( Pada masa laktasi,bila Ibu tidak menyusukan
bayinya sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap,maka akan
menimbulkan bendungan ASI).
Faktor
posisi menyusui bayi yang tidak benar ( Teknik yang salah dalam menyusui dapat
mengakibatkan putting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat
bayi menyusui.Akibatnya Ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan
ASI).
Putting
susu terbenam ( Putting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam
menyusui.Karena bayi tidak dapat menghisap putting dan aerola,bayi tidak mau
menyusui dan akibatnya terjadi bendungan ASI).
Putting
susu terlalu panjang ( Putting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada
saat bayi menyusui karena bayi tidak dapat menghisap aerola dan merangsang
sinus laktiferus untuk mengeluarkan ASI.Akibatnya ASI tertahan dan menimbulkan
bendungan ASI)
1.3
Penanganan Akibat Bendungan ASI
1. Penatalaksanaan
:
·
Susunan bayi segera setelah lahir
·
Susukan bayi tanpa dijadwal
·
Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar
payudara lebih lembek
·
Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila
produksi melebihi kebutuhan ASI.
·
Laksanakan perawatan payudara setelah melahirkan
·
Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
berikan kompres dingin
·
Untuk memudahkan bayi menghisap atau menangkap
putting susu berikan kompres sebelum menyusui
·
Untuk mengurangi bendungan di vena dan ppembuluh
getah bening dalam payudara lakukan pengurutan yang dimulai dari putting kea
rah korpus mamae.
·
Ibu harus rileks
·
Pijat leher dan punggung belakang
2. Perawatan
Payudara
Payudara merupakan sumber yang akan menjadi makanan utama bagi
anak.Karena itu jatuh sebelumnya harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya
menyokong payudara dari bawah suspension bukan menekan dari depan.Perawatan
Payudara pada Masa Nifas Menurut Depkes,RI ( 1993) adalah :
Dengan tangan yang sudah dilicinkan dengan minyak lakukan pengurutan 3
macam cara :
a. Tempatkan
kedua telapak tangan diantara ke 2 payudara kemudian urut keatas,terus
kesamping,kebawah dan melintang hingga tangan menyangga payudara ,kemudian
lepaskan tangan dari payudara.
b. Telapak
tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan saling
dirapatkan,kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara dari pangkal
kea rah putting,demikian pula payudara kanan.
c. Telapak
tangan menopang payudara pada cara ke -2 kemudian jari tangan kanan dikepalkan
kemudian buku-buku jari tangan kanan mengurut payudara dari pangkal kea rah
puttin.
3. Terapi
dan Pengobatan Menurut Prawirohardjo ( 2005 ) adalah
a. Anjurkan
ibu untuk tetap menyusui bayinya
b. Anjurkan
ibu untuk melakukan post natal breast care
c. Lakukan
pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin sesudah
menyusui untuk mengurangi rasa nyeri
d. Gunakan
BH yang menopang
e. Berikan
parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas.
BAB III
KONSEP
DASAR ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan
Kebidanan adalah suatu aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan
kepada klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam memberikan
asuhan kebidanan.Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada klien,bidan menggunakan
metode pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis atau
analisis.Dalam membeerikan Asuhan ini management kebidanan 7 langkah
Varney,yaitu :
I.
Pengkajian Data
II.
Interpretasi Data Dasar
III.
Antisipasi Diagnose Atau Masalah Potensial
IV.
Identifikasi Kebutuhan Segera
V.
Pengembangan Rencana / Intervensi
VI.
Pelaksanaan Tindakan/Implementasi
VII.
Evaluasi
Management
Kebidanan 7 Langkah Hellen Varney
I.
PENGKAJIAN DATA
Yaitu
tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi status kesehatan klien.Pengkajian dilakukan oleh petugas kesehatan
dengan cara wawancara pada pasien dan pemeriksaan langsung oleh petugas
kesehatan.
Tetapi
apabila pasien dalam keadaan koma,maka wawancara dilakukan pada
keluarganya,pengatar atau pendamping pasien.Data yang diperoleh ada data
subyektif dan data obyektif.
A. Data
Subyektif
Adalah suatu data yang diperoleh
dengan melakukan wawancara baik secara langsung pada klien atau pada
keluarganya.Data subyektif terdiri dari identitas,status perkawinan,keluhan
utama,riwayat kebidanan,riwayat kesehatn sampai dengan data social budaya.
1. Identitas
Nama : untuk memudahkan pasien dalam berkomunikasi
Umur : untuk mengetahui apakah pasien ini mempunyai
factor resiko terhadap terjadinya infertile.
Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien
Pendidikan : untuk memudahkan petugas dalam memberikan
konseling.
Suku / bangsa : untuk mempermudah dalam komunikasi
dalam penggunaan bahasa
Pekerjaan : untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
kesehatan klien terhadap aktivitasnya.
Penghasilan : untuk mengetahui status social ekonomi
sebagai dasar konseling dan pengobatan yang diterima.
Alamat : untuk mengetahui dimana klien tinggal
2. Status
Perkawinan
Untuk mengetahui umur klien saat menikah,sudah berapa
lama klien menikah dan kemungkinan dengan resiko yang terjadi.
3. Keluhan
Utama
Untuk mengetahui tentang apa yang dirasakan klien saat
ini.
4. Riwayat
kebidanan
Untuk mengetahui bagaimana riwayat menstruasinya,sudah
pernah hamil apa belum,kalau sudah bagaimana riwayatnya ada penyulitnya atau
tidak.
5. Riwayat
Kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui adakah penyakit yang pernah diderita
klien seperti penyakit jantung,paru-paru,darah tinggi,kencing manis,penyakit
kuning dll.
6. Riwayat
kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit yang mungkin diderita
keluarga klien yang kemungkinan bisa diturunkan ataupun ditularkan.
7. Riwayat
KB
Untuk mengetahui apakah klien sebelumnya pernah
menggunakan alat kontrasepsi.
8. Pola
Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui kegiatan ibu sehari-hari dirumahnya
seperti pola makan,eliminasi,istirahat,aktivitasnya,dan personal hygiene.
9. Data
Psikososial
Untuk mengetahui suasana emosional klien sekarang.
10. Data
Sosial Budaya
Untuk mengetahui tentang adat istiadat disekitar
lingkungan tempat tinggal klien.
B. Data
Obyektif
Adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan
petugas secara langsung kepada klien dengan cara Inspeksi,palpasi,auskultasi
dan perkusi.
1. Pemeriksaan
Fisik Umum
Untuk mengetahui keadaan umum klien
seperti keadaran,postur tubuh,cara berjalan,raut wajah dan tanda-tanda vitalnya
seperti tensi,nadi,respirasi,suhu.
2. Pemeriksaan
Fisik Khusus
Dilakukan denagn
inspeksi,palpasi,auskultasi da perkusi yang dimulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
Kepala : Keadaan kulit kepala,benjolan kepala,keadaan
rambut rontok/tidak.
Muka :
Oedema,pucat/tidak
Mata : Bentuk,konjungtiva,sclera dan papebra
Hidung : Bentuk,kebersihan,ada polip/tidak,ada
kelainan/tidak
Telinga :Bentuk,kebersihan,ada
kelainan/tidak.
Mulut : Bentuk,bibir
lembab/kering/pecah-pecah,gigi (palsu,caries),mukosa mulut stomatitis/tidak,keadaan
lidah.
Leher : Ada pembesaran kelenjar
tyroid/tidak,ada bendungan vena jugularis/tidak.
Ketiak : Ada pembesaran kelenjar
lymphe/tidak
Dada :
Bentuk,mamae(pembesaran,simetris/tidak,pengeluaran caran abnormal,perubahan
warna,keadaan putting susu,benjolan abnormal/tidak),weezhing,ronchi.
Perut : Bentuk,pembesaran
hyperpigmentasi,linea alba/nigra,striae lvide/albicans,bekas luka operasi,nyeri
tekan dan bising usus.
Genitalia :
Kebersihan,varises,kondiloma,tumor,perineum
Anus : Varises,hemoroid
Ekstermitas : Tangan :
bentuk,kelainan,odema,gangguan gerak
Kaki : bentuk,kelainan,odema,gangguan
gerak.
3. Pemeriksaan
Dalam (kalau perlu)
4. Pemeriksaan
Penunjang : Hb,golongan darah,reduksi,albumin
C. Kesimpulan
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
Unuk menentukan diagnose dan masalah berdasarkan data
subjektif dan objektif.
III.
ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASLAH POTENSIAL
Untuk menentukan kemungkinan munculnya diagnose baru
berdasarkan diagnose atau masalah yang ditentukan setelah pengkajian.
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Identifikasi tin rundakan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi keadaan yang mengancam keselamatan jiwa (Perlu
konsultasi,kolaborasi,dan rujukan).
V.
MERENCANAKAN ASUHAN
Menyusaun rencana asuhan yang akan diberikan pada
klien berdasarkan diagnose dan masalah klien, yang disusun secara menyeluruh
dan disertai rasionalnnya.
VI.
PELAKSANAAN ASUHAN
Merupakan pelaksanaan dari rencana atau intervensi
yang telah disusun.
VII.
EVALUASI
Untuk menilai bagaimana keadaan klien setelah dilakuka
asuhan kebidanan sehingga dapat diketahui langkah yang selanjutya yang harus
ditempuh.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
PADA NY. “W” P10001 POST PARTUM
HARI KE-3
DENGAN BENDUNGAN ASI
NO REG :
000210
TANGGal : 01-10-2010
JAM :
10.00 WITA
TEMPAT :
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
I.
PENGKAJIAN DATA
A. DATA
SUBJEKTIF
1. Identits
Nama istri :
Ny “W” Nama suami :
Tn”M”
Umur :
25 Thn Umur :
27 Thn
Suku bangsa :
Sasak Suku bangsa :
Sasak
Agama :
Islam Agama :
Islam
Pendidikan :
SMA Pendidikan :
S1
Pekerjaan :
Swasta Pekerjaan :
PNS
Alamat :
Ampenan-Mataram Alamat :
Ampenan-Mataram
2. Status
Perkawinan
Perkawinan ke :
1
Umur Kawin :
23 Thn
Lama kawin :
2 Thn
3. Keluhan
Utama
Ibu mengatakn ingin memeriksakan payudarannya, karena
terasa nyeri pada payudara sebelah kiri, yang mulai dirasakan sejak kemarin,
setelah melahirkan anak pertamannya tanggal 29-9-2010.
4. Riwayat
Kebidanan
Menarche :
13 Thn
Siklus :
Teratur, 28 hari
Warnanya :
Merah Tua
Baunnya :
Anyir
Keluhan :
Tidak ada
Flour albus :Tidak
ada
Lama :
7 hari
Konsistensi :
cair
Jumlah :
3x ganti pembalut dalam sehari
Dismenorhea :
tidak ada
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Hamil
ke : ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
dan
ibu mengatakan tidak pernah keguguran
b. Umur
kehamilan : ibu mengatakan umur kehamilannya 8 bulan
c. HPHT ; 7, januari 2010 HTP ; 14- 10- 2011
d. Imunisasi
TT ; lengkap ( 2x di
Bidan)
e. ANC
: 6x selama kehamilan di posyandu
f.
Pergerakan janin : ibu mengatakan
pergerakan bayi dirasakan mulai usia kehamilan 4 bulan dan pergerakan aktif
/sering ± 10 x dalam 12 jam terakhir.
g. Keluhan
umum : tidak ada
h. Tanda-tanda
bahaya / penyakit : tidak ada
i.
Obat-obatan yang dikonsumsi : ibu mengatakan mengkonsumsi
tablet tambah darah yang diberikan oleh bidan.
j.
Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : tidak ada
1. Riwayat
kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Hamil ke
|
Umur kehamilan
|
Tempat persalinan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Penyakit/ kehamlan, nifas
|
Anak
|
|||
|
|
|
|
|
|
Sex
|
BBL
|
Usia
|
Keadaan
|
1
|
9 bulan
|
BPS
|
Spontan
|
Bidan
|
-
|
L
|
3300gr
|
3 Hari
|
baik
|
2. Riwayat
Kesehatan / Penyakit yang diderita dahulu dan sekarang
a.
Penyakit Kardiovaskuler : tidak ada
b.
Penyakit Hipertensi : tidak
ada
c.
Penyakit Diabetes : tidak
ada
d.
Penyakit Malaria : tidak
ada
e.
Penyakit kelamin/HIV/AIDS : belum
dilakukan pemeriksaan laboratorium
f.
Penyakit Ginjal :
tidak ada
g.
Penyakit Asma :
tidak ada
h.
Penyakit Typus :
tidak ada
i.
Penyakit Hepatitis : belum
dilakukan pemeriksaan laboratorium
j.
Penyakit Campak :
tidak ada
k.
Penyakit Anemia Berat : tidak
ada
l.
Penyakit Tuberkulosis : tidak
ada
m.
Gangguan Mental :
tidak ada
n.
Riwayat kembar : tidak ada
o.
Lainnya : tidak ada
3. Riwayat
Bio Psiko Sosial Ekonomi
a. Status
perkawinan : Menikah sah 1x lamanya 1 tahun
b. Respon
ibu dan keluarga : Ibu dan keluarga sangat
senang dengan
kehamilan ini.
c. Riwayat
KB :
Tidak Pernah
d. Rencana
KB :
Suntikan 3 bulan
e. Dukungan
keluarga : Keluarga dan suami sangat memberi
dukungan dengan membantu ibu
mengerjakan pekerjaan rumah.yang
biasanya dilakukan sendiri oleh ibu.
f.
Pengambilan keputusan dalam keluarga : bersama
(suami dan istri)
g. Nutrisi
(sebelum dan selama hamil)
Makan
|
Sebelum hamil
|
selama hamil
|
Frekuensi
|
3x sehari
|
3x sehari
|
Komposisi
|
Nasi,sayur,daging
|
Nasi, telur,
sayur, ikan
|
Porsi
|
1 piring
|
1 piring
|
Kesulitan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Pantangan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Minum
|
Sebelum hamil
|
selama hamil
|
|
Frekuensi
|
5-6x sehari
|
7-8x sehari
|
|
Komposisi
|
Air putih, teh
dan kopi
|
Air putih,
susu, air gula
|
|
Porsi
|
5 – 6 gelas
|
7-8 gelas
|
|
Kesulitan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
h. Eliminasi
(sebelum dan selama hamil)
BAB
|
Sebelum hamil
|
selama hamil
|
Frekuensi
|
1x sehari
|
1x sehari
|
Konsistensi
|
Lunak
|
Lunak
|
Warna
|
Kuning
|
Hitam
kecoklatan
|
Kesulitan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
BAK
|
Sebelum hamil
|
selama hamil
|
Frekuensi
|
4-5x sehari
|
7-8 x sehari
|
Konsistensi
|
Cair
|
Cair
|
Warna
|
Kuning jernih
|
Kuning jernih
|
Kesulitan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
i.
Personal Hygiene
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Mandi
|
2x sehari
|
3x sehari
|
Gosok gigi
|
2x sehari
|
2x sehari
|
Cuci rambut
|
2-3 x seminggu
|
3 x seminggu
|
Ganti pakaian
|
2-3x sehari
|
3x sehari
|
Potong kuku
|
1x seminggu
|
1x seminggu
|
j.
Istirahat dan tidur
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Siang
|
2 jam
|
2-3 jam
|
Malam
|
7 – 8 jam
|
7 - 8 jam
|
Kesulitan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
k. Pola
Hidup sehat
Ibu mengatakan
tidak merokok dan suaminya juga tidak merokok, tidak meminum minuman keras dan
tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang
k.
Beban kerja / aktivitas sehari-hari
Ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan setiap harinya ibu mengerjakan pekerjaan rumah
seperti memasak,mencuci,dan bersih-bersih rumah
l.
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan
Tidak ada
m.
Tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Di Polindes
banyumulek dan ditolong oleh Bidan
A.
Data
Obyektif
1.
Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan
umum : baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Emosi
: stabil
2.
Pemeriksaan
Tanda-tanda Vital
a.
Tekanan
Darah : 100/80 mmHg
b.
Respirasi
: 22 x/menit
c.
Nadi : 82 x/menit
d.
Suhu : 36,5oC
3.
Pemeriksaan
Fisik
a.
Kepala
dan leher
·
Kepala
Tidak ada luka atau lesi, tidak ada benjolan.
·
rambut
Bersih, hitam, rambut tidak rontok,tidak ada
ketombe dan distribusi merata.
·
Wajah
Tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema
dan tidak pucat
·
Mata
Konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak
ikterus
·
Mulut
dan gigi
Bersih tidak sariawan, bibir tidak pucat, gigi
tidak berlubang, dan gusi tidak pucat dan berdarah,
·
Leher
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
b.
Payudara
Inspeksi
Bentuk simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada retraksi atau dimpling.
Palpasi
Tidak ada benjolan atau massa,tidak ada
pembesaran kelenjar limfe,tidak ada nyeri tekan,colostrums +/+.
c.
Abdomen : simetris,ada linea,ada strie,tidak ada
bekas luka operasi, tidak kembung,tidak terdengar bising usus.
d.
Ekstremitas
1)
Atas : kuku
jari tidak pucat dan tidak oedema
2)
Bawah : kuku
jari tidak pucat,tidak ada varices, tidak oedema dan refleks patella +/+
e.
Genetalia
Eksterna
Tidak dilakukan
4.
Pemeriksaan
Laboratorium
a.
Hb : Tidak di
lakukan
b.
Golongan
Darah : O
c.
Urine
reduksi : Tidak di lakukan
d.
Protein
urine : tidak dilakukan
5.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG : Tidak Dilakukan
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
b.
Diagnosa
P10001 post partum hari ke-3 dengan bendungan
Asi
Data subjektif : Ibu mengatakan ingin memeriksakan payudaranya,
karena terasa nyeri pada payudara sebelah kiri
Data Obyektif :
1. Keadaan
umum : Baik
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Emosi
: Stabil
4. Tanda-tanda
Vital
a.
Tekanan
Darah : 100/80
mmHg
b.
Respirasi
: 22x/menit
c.
Nadi : 82 x/menit
d.
Suhu : 36,5oC
c.
Masalah
objektif
Data su : Nyeri
Dasar :
Ibu mengatakan nyeri pada payudaranya sebelah kiri setelah melahirkan anak
pertamanya pada tanggal 29-9-2010 dan kemerah-merahan serta bila dipegang
payudaranya terasa sakit.
d.
Kebutuhan
Tidak ada
II.
IDENTIFIKASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada
III.
KEBUTUHAN
TERHADAP TINDAKAN SEGERA
a. Mandiri
: tidak ada
b. Kolaborasi
: tidak ada
c. Rujukan
: tidak ada
IV.
RENCANA
ASUHAN MENYELURUH
Diagnosa :
P10001 post partum hari ke 3 dengan kandungan ASI
Tujuan : -
jangka pendek : diharapkan setelah dilakukan asuahan kebidanan selama 15 menit
ibu dapat mengerti penjelasan petugas
- Jangka panjang : diharapkan ibu dapat mngatasi bendungan
ASIdan segera sembuh
Kriteria Hasil
:
Ibu dapat
mengulang kembali penjelasan dari petugas dan melaksanakan saran dari petugas
kesehatan
Intervensi dan
rasional :
1.
Melakukan pendekatan terapeutikdengan ibu dan
keluarga
R/:dengan
dilakukan perawatan payudara dapat mempercepat proses penyembuhan
2.
Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk merawat
payudra
R/:dengan
dilakukan perawatan payudara dapat mempercepat proses penyembuhan
3.
Anjurkan pada ibu tentang cara menyusui yang
benar
R/:dengan
menyusui yang benar dapat memperlancar pengeluaran ASI
4.
Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin
R/:dengan
member ASI sesering mungkin agar tidak terjadi bendungan ASI dan agar nutrisi
bayi terpenuhi dan dapat memperlancar pengeluaran ASI
5.
Anjurkan pada ibu untuk melakukan personal
hygine pada payudara
R/:untuk
mengurangi terjadinya infeksi
6.
Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi
R/:untuk
mempercepat proses penyembuhan
Masalah :nyeri
Tujuan : -
jangka pendek: diharapkan setelah dilakukan asuaha kebidanan selama 15 menit
ibu mengerti penyebab nyeri
-jangka
panjang: ibu bisa menyusui bayinya tanpa nyeri
Kriteria hasil: ibu dapat mengatasi nyeri yang
dirasakan
Intervensi dan rasional
- Anjurkan pada ibu untuk kompres hangat,dingin pada payudara
R/:dapat
mengurangi rasa nyeri
- Anjurkan pada ibu untuk menyangga payudara saaat menyusui
R/:memeri rasa
nyama pada ibu dan bayi
V.
PELAKSANAAN
TINDAKAN
Tanggal:01
oktober 2010
Diagnosa:
p10001 post partum hari ke 3 dengan bendungan ASI
Jam: 15.15 wib
– melakukan pendekatan terapiutik dengan ibu dan keluarga dengan
5S(senyum,salam,sapa,sopan,santun)
Jam:15.30 wib –
menjelaskan dan menganjurkan pada ibu tentang perawatan payudara dengan
perawtan putting susu waktu laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah
bendungan ASI.Perawatan terdiri atas:
1.
Membersihkan putting susu dengan baby oil
sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering.
2.
Bila ada luka pada putting susu sebaiknya bayi
jangan menyusui pada mamae yang bersangkutan sampai luka itu sembuh
3.
Air susu ibu dikeluarkan dengan pijatan.
Jam :15.45 WIB – menganjurakan ibu
tentang cara menyusui yang benar
- Cuci tangan dengan sabun,perah sedikit ASI dan olskan sekitar putting,duduk dan berbaring dengan santai
- Memilih posisi menyusui dengan posisi sambil berdiri atau duduk
- Meletakkan mulut bayi dengan benar yait dagu menempel pada payudara ibu.mulut bayi terubuka dan lebar dan bibir bawah membuka lebar sebagian areola mammae masuk mulut bayi
Jam :15.55 WIB
- Menganjurakan ibu untuk menyusui bayi tiap 2-3 jam sekali,apabila ASI tetap keluar dan bayi sudah kenyang maka ASI di tamping dan letakkan dalam lemari es unruk diberikan pada bayi selanjutnya sebelum diberikan pada bayi maka harus direndam dengan air hangat terlebih dahulu.
Jam :16.10 WIB
Dengan tangan yang sudah di licinkan
dengan minyak lakukan pengurutan 3 macam cara:
- Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara kemudian urut keatas terus kesamping kebawah dan melintang hingga tangan menyangga payudara kemudian lepaskan tangan dari payudara.
- Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari jari tangan saling dirapatkan kemudian isi kelingking tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah putting,demikain pula payudara kanan.
- Telapak tangan menopang payudara pada cara ke 2 kemudian jari tangan kanan dikepalkan kemudian buku jari tangan kanan mengurut dari pangkal ke arah putting
- Mendiskusikan dengan ibu tentang membersihkan payudara dengan menggunakn baby oil sebelum dan sesudah menyusui dan mengganti bra 2x/hari dan memakai BH yang menyokong
Jam : 16.25 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk
mengkonsumsi Makanan yang bergizi
seperti sayuran,daging dan susu.
Jam : 16.30 WIB memberikan paracetamol 500mg
Masalah: nyeri
Jam : 16.30 WIB menganjurkan pada ibu untuk
kompres hangat sebelum menyusui dan
kompres dingin diantara waktu menyusui
Jam : 16.45
menganjurkan pada ibu untuk memakai bra yang menyangga
VI.
EVALUASI
Tanggal : 01
oktober 2010 jam:15.50
WIB
Diagnosa:p10001
post partum hari ke 3 dengan bendungan ASI
S : ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan
O :ibu dapat
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan
ü
Tanda-Tanda Vital : tensi : 110/80 mmhg suhu :36,5°c
Nadi :
80x/menit respirasi :24x/menit
ü
Pemeriksaan
dada : bentuk tidak simetris pada mamae ada pembesaran payudara pada
bagian kiri,ada hiperpigmentasi aerola,putting susu menonjol teraba
keras,payudara kemerahmerahan,ada bendungan ASI,ada nyeri tekan,tidak ada
ronchi dan wheezing
A :
p10001 postpartum hari ke_3 dengan bendungan ASI
P:
intervensi di lanjutkan dirumah
Ø
Anjurkan ibu untuk perawatan payudara
Ø
Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dengan benar
Ø
Anjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui
bayinya
Ø
Anjurkan ibu untuk pemenuhan nutrisi yang
seimbang
Masalah :nyeri
S
: Ibu mengatakan payudara
terasa nyeri bila dipegang payudara terasa sakit
O : - ada nyeri tekan
-
ada bendungan ASI
-
payudara kemerah-merahan
A : p10001 postpartum hari ke_3
dengan bendungan ASI
P : - anjurkan ibu
untuk mencuci payudara sebelum menyusui bayinya dan mengkompres hangat dingin
- anjurkan ibu
untuk menjaga kebersihan payudara
- anjurkan ibu
untuk sesering mungkin menyusukan bayinya
- anjurkan ibu
control ke bidan sesuai jadwal/jika ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1. Masalah
bendungan ASI haruslah segera ditangani dengan baik agar kelancaran pemberian
nutrisi pada bayi tidak terganggu.
2. Bendungan
ASI dapat terjadi karena :
Ø
ASI tidak segera disusukan sehingga ASI
terkumpul
Ø
Produksi ASI berlebihan sedangkan kebutuhan bayi
pada hari pertma masih sedikit.
Ø
Putting susu yang datar
4.2
Saran
1. Perawatan
payudara saat hamil haruslah diterapkan agar tidak berisiko adanya bendungan
ASI.
2. Keluarga
haruslah ikut berperan dalam kelancaran dari tumbuh kembang bayi dan psikologi
ibu.
DAFTAR PUSTAKA
http/askep-nifas-dengan-bendungan-asi.html
0 komentar:
Posting Komentar